Vocal AI semakin canggih—tetapi sering kali hasilnya kurang jernih, terlalu tipis, atau terdengar “digital”. Banyak kreator musik mengalami masalah yang sama: vokal yang dihasilkan AI bagus secara nada, tetapi kurang matang secara kualitas audio. Untungnya, ada beberapa teknik sederhana yang bisa langsung membuat vocal AI terdengar lebih profesional, lebih clean, dan lebih kuat di dalam mix.
![]() |
| Percantik Musik dengan Teknologi |
Panduan lengkap ini akan membahas langkah-langkah teknis untuk meningkatkan kejernihan vocal AI menggunakan Audacity, termasuk tips EQ, compression, limiter, hingga cara memperbaiki artikulasi yang kurang tegas.
▼ Daftar Isi
1. Masalah Umum pada Vocal AI
Vocal yang dihasilkan AI (Suno, Udio, MusicGen, Meta AI) biasanya memiliki karakteristik:
- Terlalu tipis dan kurang body
- Terdengar datar (kurang dinamika)
- Di beberapa nada muncul noise halus
- Sibilance berlebihan (bunyi “sss” atau “shh” terlalu kuat)
- Attack tidak konsisten
Masalah ini bisa diperbaiki dengan chain mixing sederhana.
2. Siapkan Vocal AI Anda
Langkah awal:
- Buka Audacity
- Import file vocal AI (File > Import > Audio)
- Dengarkan bagian bermasalah (noise, sibilance, tipis)
Pastikan file vokalnya dipisahkan (stem vokal). Suno dan Udio sudah mendukung output vokal-instrumental terpisah.
3. Perbaiki Kejernihan dengan EQ
A. Hilangkan frekuensi yang mengotori
Gunakan Filter Curve EQ di Audacity.
Low Cut: 80 Hz (hilangkan rumble & boom) Potong 200–350 Hz: -3 dB (hilangkan muddiness) Potong 6–8 kHz sedikit: -2 dB jika terlalu tajam
B. Tambahkan kejernihan
Boost 2–3 kHz: +2 dB (clarity) Boost 8–12 kHz: +1–2 dB (air & sparkle)
Hasilnya: vocal lebih bersih, lebih terang, lebih mudah menembus mix.
4. Menambah Kekuatan Vocal dengan Compression
Compression membuat vocal AI lebih tebal dan stabil.
Threshold: -15 dB Ratio: 3:1 Attack: 5 ms Release: 100 ms Make-up Gain: +3 sampai +5 dB
Tujuan: mengurangi perbedaan volume antar kata dan menambah presence.
Peringatan: compression berlebihan akan membuat artefak AI semakin terdengar.
5. Gunakan Limiter untuk Menstabilkan Peak
Limiter penting untuk kontrol puncak suara tanpa merusak dynamical feel.
Gunakan Effect > Limiter
Type: Soft Limit Input Gain: +4 dB Limit to: -1.0 dB Hold: 10 ms
Hasilnya vocal AI tidak clip dan terdengar lebih “modern”.
6. Menghilangkan Sibilance dengan De-Essing
Vokal AI sering memunculkan huruf “S” yang keras. Ini bisa diperbaiki.
Metode De-Esser Manual di Audacity:
- Pilih bagian dengan bunyi “S”.
- Buka Filter Curve EQ.
- Kurangi 6–10 dB pada area 5 kHz – 8 kHz.
Untuk seluruh track, gunakan plugin LADSPA “DeEsser” bawaan Audacity.
7. Bersihkan Noise dan Artefak Digital
Noise muncul karena AI memproses transisi nada. Atasi dengan:
- Gunakan Noise Reduction 8–10 dB
- Smoothing 2–3 bands
Jika ada “glitch” digital, hapus memakai Repair atau Spectral Delete.
8. Teknik Doubling untuk Vokal Lebih Tebal
Teknik doubling sangat efektif untuk vokal AI yang tipis.
Cara Doubling Manual:
- Duplikat track vocal.
- Geser copy-nya 10–20 ms ke kanan.
- Turunkan volume track kedua -6 dB.
- Tambahkan reverb ringan.
Hasilnya: vokal terasa lebih “lebar” dan profesional.
9. Tips Profesional untuk Vocal AI yang Lebih Jernih
- Selalu EQ sebelum Compression.
- Gunakan Reverb sangat halus agar tidak terdengar seperti ruang sintetis.
- Gunakan teknik “parallel compression” untuk menambah power.
- Gunakan Limiter sebagai sentuhan akhir.
- Jika sumber vocal terlalu tipis, layer 2–3 AI vocals dengan prompt berbeda.
10. Kesimpulan
Dengan chain sederhana—EQ untuk kebersihan, Compression untuk kekuatan, De-Esser untuk kejernihan, Limiter untuk stabilitas, dan Doubling untuk ketebalan—Anda bisa mengubah vocal AI biasa menjadi vocal yang terdengar profesional.
Teknik ini berlaku untuk Suno, Udio, MusicGen, Meta AI, dan generator vokal lainnya.

Posting Komentar